Juni, 1 - 2010
Hati ditempa dalam gumpalan duri
Tanpa suara, tanpa kata-kata
Tiada kawan maupun lawan
Diuji dengan sayatan belati
Dilatih dengan kerasnya batu kali
Hati hampir terkapar mati
Terkurung dalam bui penuh jeruji
Terikat oleh tali besi yang menyala bagai api
Tersiksa oleh zirah yang tak dapat terlucuti
Hati meronta...
Kejang dan diam
Bagai menjamu ajal di ujung rambut
Dengan pandangan suram dan kelam
Yang perlahan mulai tercabut
Hati pun hampir binasa
Tak dapat mengucapkan sajak dan irama
Tak dapat berlari
Tak dapat menuruti lagi nafsu ini
Perlahan...
Dalam gelapnya malam
Dalam dunia yang senantiasa kejam
Dalam pelukan kekerasan
Akhirnya hati pun berubah
Menjadi batu yang keras bagai baja
Tahan api, goresan, dan kilatan
Tahan pada semua musim bumi
Dan matipun tak terasa
Bagai patung dalam neraka
Akhirnya hati pun berubah
Bagai dunia yang kehilangan indahnya
Bagai surga yang sepi penghuninya
Akhirnya hati pun berubah
Dalam genggaman
Dalam ketakutan
Dalam kesedihan
Dalam kesakitan
Dalam siksaan
Menjadi batu yang keras bagai Baja
Bagai patung dalam neraka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar