Juni, 3 - 2010
Ku lihat sebuah cahaya....
Putih..berkilau..menyilaukan pandangan mata
Perlahan ku buka pula sang mata
Dan akhirnya aku pun terbangun dari dunia maya
Ku tatap cahaya lampu yang berkilau
Yang terselimuti oleh lumpur ancaman
Sinarnya pun suram bagai senja yang tersedu
Menggambarkan rupanya yang penuh dengan kecaman
Ku cium aroma ruang ini
Segar tidak...Busuk pun tiada
Hambar bagai laut tanpa garam
Bagai menegaskan pribadinya yang tanpa rasa
Tak ada kasih
Tak ada pula cinta kasih
Benar-benar mengerikan
Pandanganku pun mulai mengelilingi ruangan
Terpana oleh temboknya yang berwarna hina
Rapuh tetapi tampak kuat dan besar
Tak berisi tetapi tampak kokoh dari pandangan
Lantainya pun terbuat dari kekerasan dan penindasan
Tersusun dari butir-butir kesedihan massa
Tepat di ujung ruang
Ku lihat berdiri kokoh Lemari dari keangkuhan penguasa
Yang pintunya dari lapisan kekejian
Sekat-sekatnya dari tangan yang curang
Dan kuncinya terbuat dari dusta dan aniaya
Meja dan Kursi pun tak tertinggal ada di tengah ruangan
Kacanya terbuat dari lapisan kesombongan
Kaki-kakinya berasal dari kecaman
Sandarannya pun dari senyuman penuh dengki
Huh....
Aku pun mulai mencari....
Dimana pintu keluar
Yang bisa membawa aku pergi jauh dari sini
Ku perhatikan dengan penuh teliti
Ku perhatikan dengan pandangan penuh iba
Ku perhatikan dengan pandangan penuh luka
Akhirnya ku temukan jua
Di sisi kanan dari bayangan
Tak tampak oleh mata yang berjalan cepat
Tak tampak Jika dilihat tanpa kejujuran
dan Tak tampak jika dilihat dengan niat ingin pergi minggat
Mungkin memang sengaja pintu itu
Terbuat dari bayang-bayang kebaikan
Yang tak pernah akan ada dalam ruang ini
Tampak gagangnya terbuat dari keikhlasan
Yang selalu dimusuhi
Tampak lapisannya terbuat dari semangat dan niat yang tulus
Yang selalu dibunuh dalam bui yang kejam
Tampak warnanya berkilau
Berasal dari bahan kebaikan
yang tak pernah diakui
Tampak pula engsel-engselnya kokoh
Yang terbuat dari harapan dan keinginan untuk maju dalam kebaikan
Aku pun menghampirinya
dan mencoba untuk membukanya...
Tapi....
Dasar...Kuncinya hilang
Mungkin ada yang sengaja
Membuatnya tampak hilang
Hingga tak ada lagi jalan
Untuk keluar dari kehancuran ini
Tapi aku akan terus mencoba
Mencari kunci itu
Hingga dapat kubuka pintu yang tak tampak
dan Dapat ku keluar dari ruang keji dan hina ini
Aku akan mencari ruang yang lain
Yang mungkin penuh dengan kebaikan
Kebersihan....dan Keindahan
dan Akan kucari Ruang itu
Walau harus menuju Surga